LITBANG DAN INOVASI SAATNYA MENJADI SOLUSI

   B2P2EHD (Samarinda, 04/07/2018) B2P2EHD telah menyelenggarakan  Seminar/workshop hasil-hasil Litbang dan inovasi dengan tema “Peningkatan Ekonomi Masyarakat Sekitar KHDTK melalui Integrasi Hasil Riset Aplikatif Penelitian dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa (B2P2EHD) pada tanggal 4 Juli 2018 bertempat diruang Dipta Grha Samarinda.

Acara Seminar/Workshop hasil-hasil penelitian dan pengembangan dibuka oleh Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan yang dihadiri lebih kurang 150 peserta dari kalangan Instansi Pemerintah, Swasta praktisi, civitas academia, LSM dan Kelompok Tani Mitra Kerja, dalam sambutannya Kepala P3E Kalimantan  mengatakan bahwa Balai Besar hari ini telah menjawab Stigma masyarakat sekitar hutan yang mengatakan selalu tidak punya akses pada hutan. Hari ini di acara seminar/workshop hasil-hasil penelitian dan pengembangan dibuktikan melalui prakarsa dan produk-produk yang telah dihasilkan B2P2EHD dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar hutan (KHDTK) untuk itu P3E Kalimantan sangat mengapresiasi atas terselenggaranya seminar yang luar biasa ini.

 

Dalam sambutanannya, Kepala Balai Besar Litbang Ekosistem Hutan Dipterokarpa 

mengemukakan bahwa, “Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (TUPOKSI), Babes Litbang Ekosistem Hutan Dipterokarpa selalu berupaya untuk dapat menjadi pusat unggulan dalam penyediaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang dibutuhkan, dimana hutan tidak hanya sebagai tempat habitat hewan dan tumbuhan, tetapi juga menjadi tumpuan hidup masyarakat selaras dengan pembangunan kehutanan yang berkelanjutan”.

 

Tujuan diadakan Seminar/workshop hasil-hasil penelitian dan pengembangan ekosistem hutan dipterokarpa sebagai bukti komitmen Balai Besar Penelitian Ekosistem Hutan Dipterokarpa dalam memasyarakatkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan dan melibatkan para pihak, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat dalam rangka mendorong perekonomian dengan pemberdayaan masyarakat yang mempunyai lahan, mengatur ekosistemnya dan meningkatkan sisi komersialnya sebagaimana disampaikan oleh Kepala Bidang Data Informasi dan Kerjasama B2P2EHD, Eded Suryadi.

Acara ini juga bertujuan untuk mendiseminasikan Hasil-Hasil Penelitian yang ada di Balai kami terutama dalam upaya mendorong dan memfasilitasi keberadaan 2 KDHTK (Labanan dan Sebulu) dan 1 HPP (Muara Kaeli) yang mempunyai potensi luar biasa tapi butuh maksimalisasi pemanfaatan dan itu menjadi tanggung jawab kita bersama” imbuhnya.

 

Dalam kesempatan ini, Balai Besar Penelitian Ekosistem Hutan Dipterokarpa menyampaikan beberapa hasil litbang dan inovasi yang telah siap diapliksikan oleh para pengguna (user), diantaranya : Teh Irai sebagai obat penurun gula darah dan kolestrol, Bir Irai yang dapat menghangatkan tubuh dan mengatasi kelelahan, Bolu Pasak Bumi bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran, Sabun Tengkawang yang dapat menghaluskan dan mencerahkan kulit, serta beberapa paket inovasi lainnya yang telah mendapatkan beberapa pengakuan baik dalam bentuk penetapan maupun sertifikat layak guna, diantaranya : penetapan Arboretum Sempaja sebagai Hutan Kota yang mendukung Pemkot Samarida menjadi Kota Sehat Nasional dan pemberian sertifikat Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) dari Kementerian Kesehatan terhadap produk Teh Irai dan Bolu Pasak Bumi.

Lebih lanjut, sebagai salah satu institusi lingkungan hidup dan kehutanan dengan posisi sebagai “kepanjangan tangan” dari Pusat, B2P2EHD akan terus berupaya mendorong dan memfasilitasi para peneliti dan para pihat terkait untuk mengoptimalkan keterlibatan secara aktif untuk menjadikan HUTAN sebagai suatu SOLUSI peningkatan kesejahteraan ekonomi, sosial dan ekosistemnya.(RIZMA/MAR)