Ekspose hasil-hasil Penelitian B2P2EHD menjawab tantangan degradasi kawasan ekosistem hutan Dipterokarpa

B2P2EHD(Samarinda, 1020161108_091740/11/2016)_”Dalam 5 tahun kedepan, tantangan lingkungan hidup dan kehutanan menjadi bidang yang sangat menantang, Karena banyaknya kawasan hutan yang terdegradasi ” Kata Ir. Ahmad Saerozi, Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa (B2P2EHD) pada sambutannya di acara Ekspose Hasil-hasil Penelitian B2P2EHD di Samarinda, 8/11 yang lalu.

Ir. Ahmad Saerozi merasa tergugah untuk menghadapi tantangan lingkungan hidup dan kehutanan tersebut dimana memerlukan perhatian khusus dari semua pihak. “Kita harus hadir dan bersinergi bersama-sama dalam rangka memulihkan kondisi lingkungan hidup dan kehutanan tersebut,” tambah Ir. Ahmad Saerozi.

Menurut Ir. Ahmad Saerozi, Penggabungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan harus disesuaikan dengan perubahan cakupan bidang penelitian dan pengembangan di B2P2EHD, tidak hanya fokus di Dipterokarpa, sehingga pelaksanaan pemulihan kawasan hutan yang terdegradasi tersebut dapat diatasi secara cepat dan menyeluruh.

“B2P2EHD saat ini mengelola seluruh aspek Sumberdaya Alam yang ada di Ekosistem Hutan Dipterokarpa sehingga cakupannya menjadi lebih luas, hal ini akan membuat penyelesaian masalah kawasan hutan menjadi lebih baik” tambah Ir. Ahmad Saerozi.

Ir. Ahmad Saerozi mengharapkan, Ekspose Hasil-hasil penelitian B2P2EHD ini menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk dapat digunakan oleh semua pengguna, baik masyarakat ataupun instansi terkait. “Saya memiliki ekspektasi yang baik tentang acara ini serta penghargaan yang tinggi untuk peneliti agar hasil-hasil penelitiannya dapat diaplikasikan oleh masyarakat” ujar Ir. Ahmad Saerozi.

Dalam sambutannya Ir. Ahmad Saerozi juga menyampaikan hasil diskusinya dengan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim bahwa lembaga Litbang adalah sarana atau tools yang akan dipakai oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait dan harus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. “Oleh Karena itu penelitian yang dilaksanakan harus bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan bisa menjadi bahan kebijakan dari Dinas dan Instansi terkait” tegas Ir. Ahmad Saerozi.

“Jangan sampai penelitian hanya dilakukan peneliti, dibaca peneliti dan diketawakan oleh peneliti itu sendiri, hal ini tidak boleh terjadi” kata Ir. Ahmad Saerozi.

Ekpose Hasil-hasil Penelitian dihadiri kurang lebih 150 peserta terdiri dari Peneliti dan Teknisi B2P2EHD, Akademisi dan Instansi terkait yang ada di Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.*MSC