Alih Teknologi B2P2EHD Samarinda dan PT. SBA Balikpapan dalam rangka Pengembangan Potensi Desa

B2P2EHD (Samarinda, 13/09/2018) Dua orang karyawan PT. Santan Borneo Abadi (SBA) mengunjungi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa (B2P2EHD) pada tanggal 10 September 2018. Kunjungan ini dalam rangka belajar proses pembuatan Teh daun Gaharu dan Teh daun Bengkirai. Hal ini, diterima oleh Yoyok Sigit Haryotomo selaku Kepala Bagian Umum B2P2EHD. B2P2EHD telah memiliki beberapa hasil riset terapan yang menggunakan teknologi tepat guna, diantaranya kelompok minuman, makanan, dan kosmetik. Contoh kelompok minuman adalah teh irai, kelompok makanan misalnya kue bolu pasak bumi, dan borneo tallow soap with gurjun oil (BTSGO) sebagai contoh bio kosmetik. Semua produk tersebut menggunakan bahan baku dari ekosistem hutan dipterokarpa.

Berdasarkan penjelasan KaBag Umum B2P2EHD, diharapkan nantinya terdapat kerjasama antara B2P2EHD dengan PT. SBA terkait menggali potensi desa disekitar perusahaan. Selanjutnya Koordinator CSR dan Staff PT. SBA, untuk detail proses pembuatan Teh daun Gaharu dan Teh daun Bengkirai diteruskan ke Kelti Hasil Hutan oleh KaBag Umum B2P2EHD.

Arif Guno Riyanto, Koordinator CSR PT. SBA mengungkapkan ingin mencoba mengembangkan CSR dengan teknologi sederhana atau skala rumah tangga. Diharapkan adanya transfer teknologi dari B2P2EHD dapat diaplikasikan untuk meningkatkan kesejahteraan warga desa sekitar PT. SBA.
Andrian Fernandes peneliti hasil hutan B2P2EHD, ada beberapa riset aplikatif dengan teknologi tepat guna yang dapat diterapkan contohnya pembuatan Teh Irai dan Teh Daun Gaharu. Pembuatan teh ini dapat dilakukan dengan cara sederhana atau skala rumah tangga. Dalam kunjungan ini, di perlihatkan cara atau proses pembuatan Teh daun Gaharu dan Teh daun Bengkirai dimulai dari cara pengambilan bahan baku, cara pengeringan sederhana, cara pencincangan dengan blender, cara pengemasan dengan kantung teh celup, dan cara pengepresan menjadi teh celup.

Norman selaku Staff- CDO PT. SBA, ingin mengembangkan sesuai potensi desa, diantaranya Pohon Bengkirai dan Pohon Gaharu. Pengunaan bagian daun jenis tersebut memberikan kepastian hasil produk akhir yang akan dibuat. (RH & AF)